Sisipagi.com – Sebuah panggilan hati ingin menuliskan definisi sejarah dan filosofi pohon “Sya-Ja-Ra” yang berakar dari bahasa arab. Biar kita membuka mata bahwa mempelajari hal ini adalah sesuatu yang menarik bahkan menjadi teramat penting.
Sejarah dalam tinjauan bahasa
Sejarah dalam bahasa arab disebut syajarah dalam istilah bahasa inggris dikenal history dan dalam bahasa yunani istor. Menarik beragam bahasa tentu memilki keragaman penyebutan namun dalam istilah memiliki kesamaan makna yaitu mengambil pelajaran penting dari peristiwa pernah terjadi.
Dalam dunia atau kajian islam para sejarawan memahami dan menyepakati dengan gamblang al-Qur’an menyebutkan, pentingnya sejarah. Berikut kami tampilkan:
“perhatikan sejarahmu untuk hari esokmu”
(QS. 59: 16)
Secara sederhana tanpa mengenyampingkan banyak pendapat pakar dan ahli dalam bidang sejarah. Arti sejarah adalah memperhatikan dan mempelajari apa yang terjadi dahulu untuk memetakan perjalanan panjang di masa yang akan datang.
Sejarah sendri berkara dari bahasa arab yang saya akan uraikan filosofinya nanti. Yaitu dari kata “Sya-Ja-Ra” yang jika hurufnya dirangkai menjadi sejarah dan memiliki arti pohon secara apa adanya penyebutan jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Dari definisi yang ada saya ingin mengurai filosofinya dengan meminjam kekayaan yang ada dalam bahasa arab itu sendiri. Bukan sebagai pakar atau ahli dalam bahasa arab melainkan sebagai santri yang terus ingin menggali hikmah yang terkandung di dalamnya. Saya menyebutnya pohon “Sya-Ja-Ra” dengan proses pencarian hikmah tertulislah filosofi pohon “Sya-Ja-Ra”.
Filosofi pohon “Sya-Ja-Ra”
Ada beberap filosofi yang bisa kita tarik dari aspek bahasa untuk melihat akar kata sejarah dakat “Sya-Ja-Ra”. Berikut beberapa yang bisa saya sarikan untuk pembaca, berikut diantaranya:
1. Menopang
Secara bahasa arab dikenal dengan kata al-baita yang artinya menopang jika digabungkan dengan kata “Sya-Ja-Ra” yang melahirkan sajaratulbaita. Filosofi sejarah itu bisa kita artikan sebagai penopang. Dalam bahasa lain menopang, dengan mempelajarinya kita punya wadah berpikir untuk mengambil pelajaran dalam mengarungi perjalanan hari ini dan akan datang.
Ternyata hal ini bisa menjadi penopang bagi seseorang bahkan bagi bangsanya. Menjadi penopang kala akar sejarah itu kuat dipahami sebagai pelajaran berharga. Dalam dunia seni rupa kenapa Jerman berhasil memplopori seni lukis abstrak kontemporer dengan menghargai karya Van Gogh yang kian menyejarah itu. Jerman menghargainya sebagai kekayaan bangsanya.
2. Menumbuhkan
Filosofi berikutnya adalah menumbuhkan. Dalam bahasa arab disebutkan asyjaralmakan (menumbuhkan pohon). Artinya sejarah bisa membuat kita bertumbuh dengan akar yang kuat. Mempelajari peritiwa dulu cara dahulu membuat kita paham mana yang mematahkan kita dan hal mana yang membuat kita semakin bertumbuh.
Jika negri tercinta, negri harapan kita ingin bertumbuh. Ada baiknya merenungi apa yang pernah diucapkan oleh Bung Karno bahwa “jangan sekali-kali melupakan sejarah”. Presiden pertama kita menginginkan bangsa ini terus bertumbuh dengan belajar dan menghargai sejarahnya.
3. Maju
Tenang saja bahwa belajar sejarah bukanlah membuat kita mundur malah justru membuat kita semakin maju. Jepang hari ini misalnya maju kenapa? Karena mereka belajar dari kekalahan mereka kala mengalami pristiwa bom Hirosima dan Nagasaki, mereka belajar bahwa diberbagai bidang mereka harus kuat dan maju. Lihatlah kemajuan Jepang pasca kekalahan mereka tahun 1949 hingga saat ini! Dalam bahasa arab bisa diartikan istajararrujulu yang artinya maju atau kemajuan.
Sejarah justru membuat kita maju bahkan melejit sebagaimana contoh bangsa dan negara yang maju karena memahami utuh peristiwa dan pelajaran terdahulu. Hal ini jadi catatan dan renungan bagi kita semua.
Senerai Penutup: Arti dan Filosofi “Sya-Ja-Ra”
Ketika sejarah kita pahami sebagai pohon yang memiliki akar kuat sebagai penopang lalu batangnya terus menumbuhkan hingga ranting menghasilkan dedaunan bahkan menghasilkan sebuah buah. Maka bisa diartikan inilah peradaban yang diinginkan, kuat lagi menghasilkan kemajuan.
Refleksi mendalam yang ingin saya tuangkan betapa sejarah tidak hanya bertutur tentang masa lalunya. Ternyata menjadi pantulan kaca juga cermin untuk melejitkan cita-cita kita di masa yang akan datang.
Sejarah juga pohon-pohon kehidupan untuk kita rawat bersama demi menghargai jasa-jasa parah pahlawan tanpa mengutuk pecundang karena telah membuka mata kita untuk pelajaran berharga kedepan. Bijaksana bukan?
Salam.
~~~
Untuk kalian yang peduli dan menikmati tulisan ini lalu berkenan memberikan tip buat penulis, caranya? Silahkan klik laman berikut: tip dan jajan penulis , terimakasih.
Leave a Reply