Dear November: Suratan, Perjalanan dan Harapan

Dear November: Suratan, Perjalanan dan Harapan
Dokumuen Pribadi/ suasana langit muara saat menyambut hujan penuh berkah (harapan baik)

sisipagi.com – Hampir sepekan November kita tinggalkan. Ternyata ada kisah suratan, sebuah perjalanan hingga harapan itu sendiri. 

Tentang suratan takdir

Kita semua bisa memahami bahwa apapun yang terjadi hari ini adalah tentang takdir. Garisnya bisa diubah dengan usaha dan doa tapi ingat bukan dengan memaksakannya. 

Biar doa dan usaha bicara dengan tutur halusnya suratan takdir baru yang membentuk. Inilah sebuah suratan bukan memaksakannya sekali lagi. 

Ya, apapun profesi kita, latar keluarga hingga siapa yang menjadi ikatan sah. Tak terelakan suratan takdir itu terjadi. 

November memberi pelajaran  

Perjalanan November memberikan saya pelajaran sangat berharga. Tuhan dan takdirnya bertutur dengan penuh kejutan. 

Menyelesaikan kuliah bersama mahasiswa keren adalah satu hadiah tersendiri. Lalu diikuti dengan hajat baik yang harus saya tunaikan, Ya pernikahan di penghujung tahun. 

Setelah selesai kuliah dan input nilai segala menilai hasil karya mahasiswa yang akan kami bukukan segera. Tidak saya duga ternyata hadiah selanjutnya memiliki kendaraan untuk perjalanan jauh sekaligus fasilitas penikahan. 

November mengajarjakan bahwa rezeki itu ada di mana saja. Bulan itu membukakan mata saya bahwa rezeki pernikahan itu nyata bahkan sebelum pernikahan itu dilangsungkan. 

Ijazah pak Kiyai dan Perjalanan ke Jombang 

Teringat peristiwa beberapa bulan lalu. Ketika membaca surah yasin berulang-ulang atas ijazah dari kiyai. Pada pengulangan ke 13 kali saya tertidur.

Lalu mimpi akan susasana Jombang duduk di warung kopi dekat pasar menikmati ketan sambal dan secangki kopi cingkir kesukaan saya khas Jombang itu. Seolah Allah memberi isyarat untuk datang ke Jombang lagi. 

Ternyata pekan ini saya melangsungkan perjalanan ke Jombang. Kali ini bukan untuk penelitian, tapi menunaikan hajat pernikahan. Dengan kerendahan hati, saya mohon doa tulus dari pembaca. Semoga hajat ini dilancarkan dan dimudahkan.

Ya, kita semua akhirnya belajar. Bahwa perencana terbaik atas suratan takdir hanya Allah semata. Kita hambanya cukup menyambutnya dengan doa dan ikhtiar (usaha) terbaik. 

Pekan ini di Desember setelah kepergian satu pekan November. Perjalanan ke Jombang akan saya langsung bersama keluaraga kecil saya. Doakan ya selamat sekali lagi minta doanya dari kerendahan dan hati terdalam saya. 

Perjalanan (harapan) bersama keluarga kecil

Akan saya ceritakan sedikit keluarga kecil saya dalam perjalanan ke Jombang. Dari pelosok Kalimantan Utara dengan jarak tempuh kurang lebih sepekan lamanya jalur darat dan nyebarang pulau Kalimantan-Jawa. Selamat menikmati!

Pertama, Bunda. Kedua, bunda dan ketiga bunda hehehe bencanda. 

Bunda, sosok yang bibirnya selalu basah oleh zikir dan berdoa untuk anak-anaknya. Kami dua bersaudara adik satu-satu saya paling cantik itu juga selesai kuliahnya ya kami percaya karena doa dan tirakat sang bunda. 

Kalian semua pasti membayangkan betapa teduhnya dalam perjalanan bersama sosok yang tak pernah berhenti tirakat. Mendoakan kesealamatan buat semua. Mungkin semua ibu seperti ini kali ya doa mereka gak pernah lelah.

Kedua, Abi. Sosok hebat yang gak pernah ngeluh. 

Abi adalah sosok ayah hebat yang pernah saya kenal. Dia adalah teladan terbaik dalam bangkit setelah mengalami kegagalan bertubi-tubi. 

Tidak pernah rasanya mendengar beliau mengeluh, asli sama sekali tidak pernah. Bayangkan betapa menyenangkan melangsungkan perjalanan jauh dengan sosok seperti ini. 

Dan terakhir, atau ketiga, Adik kandung saya. Sosok cantik yang pandai merawat abi dan bunda sekaligus. 

Sosok satu ini adalah dokter, perawat sekaligus spesialis penjaga kesehatan abi dan bunda juga abang gantengnya (siapa lagi kalo bukan penulis/saya). 

Perlengkapan dari balsem dan lain-lain sudah disiapkan semuanya. Asyik, saya daftar jadi jompo sementara asal selamat. 

Jalan jauh sama adik bukan baru sekali sudah beberapa kali. Dia sosok tenang walau sedikit cerewet hehehe untuk kebaikan tapi, cerewet ngingatin banyak hal dari makan hingga shalat masyaAllah. 

Harapan itu kita mulai …

Dalam sujud terakhir di setiap rakaat shalat. Saya tidak pernah berhenti berdoa agar ini jadi pernikahan yang melimpah berkah. 

November jadi saksi bisu betapa semua dipersiapkan. Saya yang lantang lantung jadi dosen serabutan sembari kepikiran mempersiapkan acara pernikahan akhirnya semua bisa disiapkan dengan baik. 

Desember akan menjadi bulan paling sakral. Ya, 29 bulan ini Ijab Qobul (Janji setia pernikahan) saya langsungkan bersama my future wife (calon istri).

Dan harapan itu kita mulai. Segala harapan baik, dan melewati semua rintangan. Akan kami mulai. 

Semoga catatan sederhana ini menjadi tinta yang tak berhenti berdoa akan semua harapan baik. Ya, semua harapan baik yang tertulis atau tidak. Baik yang tersurat maupun yang tersirat. 

salam

Albar Rahman perjalanan Plosok Kalimantan Utara menuju Jombang. Jawa Timur. 

Writer, Lecturer, Editor: Keseharian menulis, dosen tamu di dunia jurnalistik dan menyusun buku berbagai isu.