Durian Bawor, tidak hanya menggoda juga nendang teksture lidah

Durian Bawor, tidak hanya menggoda juga nendang teksture lidah

Sisipagi.com – Sepulang dari kampus siang bolong yang panas. Kepikiran sang kasih yang sedang ngidam Durian bawor dengan tekstur rasanya manis legit dan sedikit pahit. Siang bolong yang panas saya putuskan berburu durian sembari menyisiri jalan menuju kampus. 

Sore hari menikmati durian manis berpadu rasa yang unik, orang jawa menyebutnya manis legit. Tidak hanya manis legit tapi kali ini dicampur dengan pulen dan keluarnya alkohol alami dari durian ditambah sentuhan tipis pahit yang membut lidah nendang.

Inilah perjalanan menikmati buah lokal. Durian bawor adalah salah satu jenis durian yang berasal dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Durian ini memiliki ciri khas yang unik, yaitu ukurannya yang besar, daging buahnya yang tebal, dan aromanya yang harum.

Sore dan terbelah duanya Durian manis

Siang itu saya membeli durian dengan timbangan 2 kilo. Wah terkait harganya silahkan tebak sendiri harganya. Karena godaan pembeli yang mampu menegosiasikan harga akhirnya mendapatkan bonus gratis satu durian lokalan asal wonosobo.

Dan beruntungnya hari itu kami merasakan dua manisnya durian sekaligus, satunya Bawor dan satunya bonus pembelian Bawor 2 kilo. Ini kali ya disebut rezeki anak soleh hehehe.

Siang pun menyambut sore, sampailah saya di rumah sepulang dari kampus. Berbinarlah matanya dengan senang menyambut bawor yang dinanti sekian lama. Sebuah kegemaran dan kekaguman pada durian lokal satu ini membuat dia penasaran untuk mencicipi. 

Sore itu durian terbelah dua, lidah kami menari-nari kepala menggeleng. Katanya, “enak banget, alkoholnya, legitnya, manisnya nyatu”. Nanti kita urai lebih lanjut rasa uniknya.

Alkohol padanan manis legit pulen

Bawor memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan varietas durian lainnya. Durian ini memiliki rasa yang manis legit, ukuran yang besar, dan tahan terhadap hama dan penyakit. Selain itu, durian ini juga memiliki aroma yang khas dan kuat.

Rasanya yang unik dan lezat, daging buahnya yang tebal dan legit, bijinya yang kecil dan tipis, dapat dipanen sebanyak 3 kali dalam setahun. Legit pahit dikarenakan mengandung alkohol alami yang cukup dan rasanya pekat. Pecinta durian akan merasakan betapa durian satu ini memiliki khas yang beda.

Ketika kita menyinggung sejak tahun 80-an hingga di tahun 90-an durian bawor ini mengalami percobaan dan puncaknya di tahun 2000-an buah lokal ini mengalami puncak populernya hingga saaat ini. Ini berarti kenikmatan Bawor tidak perlu diragukan lagi.

Ketika buah lokal terlupakan

Faktor lain yang menyebabkan buah lokal terlupakan adalah kurangnya sosialisasi tentang manfaat buah lokal. Masyarakat belum mengetahui secara lengkap tentang kandungan gizi dan manfaat buah lokal. Akibatnya, buah lokal dianggap kurang menarik dan tidak memiliki nilai gizi yang tinggi.

Harus kita akui bersama bahwa buah lokal banyak yang kalah saing dengan buah impor alias buah hasil produksi dari negara-negara unggul lainnya. Kenapa kita selalu kalah? Salah satu faktor utamanya ialah kurang konsistensinya kita menjaga volume alias banyaknya produksi dengan kata lain tidak stabil dan produktif. Durian Bawor misal sulitnya ditemukan karena langka dan tidak dikembangkan untuk stabil berbuah demi memberi daya saing lebih sebagi kekayaan.

Banyak sekali buah lokal kita terlupakan tentu tidak hanya durian. Salah satu yang terlupa dari pandangan kita semua adalah kemewahan durian bawor. Saya dan kekasih melihat ini sebagai kekayaan terheran-heran kenapa ini tidak diangkat sepopuler durian lainnya yang terkenal layaknya minimal seterkenal musang king dan montong. 

Semua pihak akhirnya harusnya mengambil peran untuk mengenalkan bahkan mempromosikan buah lokal. Pemerintah juga seyogyanya mengambil peran nyata untuk mengangkat keistimewaan buah lokal dengan kebijakan dan program nyata. 

Kita berharap di tahun baru ini semoga ada satu dari sekian banyak kekayaan kita mendunia, bawor yang sore ini saya dan kekasih nikmati semoga semakin mendunia. Aaamiin.

Asal-Usul Duren Bawor

Cerita ini berangkat dari sebuah kisah di desa Alas Malang kabupaten Banyumas seorang Guru SD bernama Sarno Ahmad Darsono. Sejak tahun 1980-an beliau tertarik untuk mengawin silangkan berbagai macam jenis durian. Hingga 10 varietes tanaman durian disilangkan oleh petani lokal sekaligus guru sekolah dasar ini.

Beliau sebagai petani menyilangkan beberapa jenis durian diantaranya durian montong, musang king, kuning mas dan 7 jenis durian lokal lainnya. Persilangan beragam durian ini berhasil ditemukan pada tahun 1990-an. Karena beragam maka bawor memiliki nama asal “Binekha Bawor” terinsipirasi dari Binekha Tunggal Ika yang secara filosofi beragam tapi satu dan itu dituangkan melalu dunia agraria khusus pada proses perkawinan silang di durian dimana bawor dihasilkan.

Selain itu nama Bawor sendiri diambil dari kata “diowor-owor” artinya dicampur-campur. Dikarenakan batang akar yang bercabang dan merupakan perpaduan beberapa varietas. Ada pohon yang terdiri dari 3 akar batang, ada juga yang terdiri dari 4 batang.

Berasal dari Jawa Tengah Bawor ini populer tidak hanya di pulau Jawa melainkan juga di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan Bawor sendiri sudah memperlihatkan tajinya untuk manca negara dan kian mendunia dengan cita rasanya yang nikmat.

Bawor salah satu durian favorit

Untuk informasi menariknya bawor sudah dilirik oleh mancanegara sebagai buah lokal Indonesia yang di Ekspor ke luar negri. Diantara negara yang melirik nikmatnya durian bawor adala Malaysia, Singapura hingga Arab Saudi.

Sebuah informasi menarik bahwa durian bawor dapat tumbuh subur di daerah dengan ketinggian 500–1.000 meter di atas permukaan laut. Durian bawor sudah bisa berbuah di usia 3–5 tahun, dan dapat dipanen sebanyak 3 kali dalam setahun.

Ketika menikmati durian bawor ini saya memilki list sendiri untuk mengakui bahwa buah lokal kebanggan ini jadi buah favorit peribadi saya dan pasangan. Kami sepakati ini buah “terenak” karena terkesan dengan rasanya. Pertama kali mencoba dan menetapkan sebagai buah lokal paling nikmat yang pernah kami rasakan. Semua ini kembali pada selera masing-masing, pembaca pasti memiki durian lokal favorit masing-masing.

~~~

Untuk kalian yang peduli dan menikmati tulisan ini lalu berkenan memberikan tip buat penulis, caranya? Silahkan klik laman berikut: tip dan jajan penulis , terimakasih.

Writer, Lecturer, Editor: Keseharian menulis, dosen tamu di dunia jurnalistik dan menyusun buku berbagai isu.