sisipagi.com – Pernikahan adalah kisah paling haru biru selain sakral tentunya ia sebuah kejutan istimewa.
Setahun jadi serabutan istimewa
Siapa yang menyangka. Hampir setahun lamanya terasa vakum alias tidak melakukan apa-apa tapi hadiah pernikahan itu hadir pun dengan sebongkah emas juga sedikit pernik intan permata di dalamnya.
Istimewanya ditengah melakoni pekerjaan sebagai pekerja serabutan. Hadiah itu datang bak tamu tak diundang. Asli kisah ini nyata hehehe.
Kita mulai dari mana ya …
Untuk memulai tulisan kali ini saya bingung memulainya dari mana. Hadiah pernikahan dan sebongkah emas, sepernik intan permata bukanlah hal luar biasa.
Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk pamer. Sebongkah emas dan sepernik. intan permata hanyalah analogi semata. Betapa bersyukurnya diri ini untuk beberapa momen perjalanan belakangan ini.
Agar tidak keliru dan salah melihatnya mari kita mulai dengan kisah analoginya. Tentang sebongkah emas dan sepernik intan permata.
Sebongkah emas, sepernik intan permata
Setelah emas cincin adalah hadiah dari bunda (ibu) saya dihadiahkan untuk mahar perkawinan dengan my future wife. Ternyata tidak hanya emas murni yang terkandung di di dalamnya di tengah mata cincin ada pernik intan permata.
Beratnya tidak seberapa. Saya sebut sebongkah hanya analogi biar menarik sekaligus doa agar keberkahan pernikahan melahirkan bongkah-bongkah emas dan intan permata yang melimpah lagi berkah. Aaaamiiin.
Sebuah Hadiah
Seperti yang saya tuliskan pada artikel sebelumnya. Dengan judul Dear November: Suratan, Perjalanan dan Harapan ini benar-benar menegaskan bahwa hadiah untuk pernikahan itu nyata.
Sebelum pernikahan saja hadiah itu datang. Terkesan naif dan terlalu optimisi, emang segitunya gelora hati saat ini.
Setidaknya pernyataan dan argumen di atas bisa saya pertanggung jawabkan karena berangkat dari pengalaman nyata pribadi diri sendiri.
“Marrige is Scarry” isu yang perlu dipertimbangkan
Kita memahami dan mendengarkan banyak bahkan melihat langsung betapa banyak hubungan itu hancur lebur. Baik dari kerabat kita atau paparan media tentang pernikahan.
Sebut saja publik figur atau artis. Bagaimana kebanyakan ujung pernikahan mereka?
Urain di atas akhirnya menebarlah sebuah narasi tentang pernikahan adalah sesuatu yang menakutkan. Istilah kerennya kita mengenal ”Marrige is Scarry”.
Saya hanya ingin mengajak kita semua untuk mempertimbangkan ulang benarkah pernikahan semenakutkan itu? Saya tidak akan memberikan opini lugasnya, silahkan dipertimbangkan sendiri di hati dan pikiran kita masing-masing.
Di sebuah kota ada 500 angka perceraian per harinya
Sebagai bahan refleksi kita bersama. Agar tulisan ini berimbang bahwa pernikahan juga menyimpan sisi lain.
Angka percerain di atas tidak perlu menyebutkan kotanya di mana. Cari sendiri jika kepo hehehe.
Tujuannya sama sekali tidak untuk memberikan rasa takut. Tapi menampilkan fakta apa adanya agar semua berimbang.
Tentu pernikahan bahagia bahkan berkah angkanya juga tak kalah banyaknya. Semoga kita termasuk didalamnya.
Semoga pernikahan adalah keberkahan
Semua manusia sangat menginginkan kebahagian. Ya tentu, kesenangan dalam bentuk materi perasaan bahagia adalah hal lumrah diinginkan oleh semua orang.
Lebih dari sekedar kebahagiaan tampaknya keberkahan lebih layak untuk dikejar. Khusus dalam sebuah pernikahan.
Di akhir tulisan sederhana ini saya hanya bisa mendoakan. Siapa pun yang membaca tulisan ini baik dalam pernikahan, merencanakan atau apapun itu semoga diberikan keberkahan melimpah ruah. Aaaamiin.
Senerai Penutup
Selain doa dan harapan baik. Dalam senerai penutup kali ini izinkan saya mengajukan satu pertanyaan untuk kita semua.
Jika perkawinan itu membangun sebuah rumah. Maka mampukah kita menjadikannya rumah paling kokoh semaksimal kita?
1 Comment