Kecanduan/Adiksi: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Kecanduan, adiksi, addict

Kecanduan merupakan ketika seseorang tidak bisa menahan diri dan berulang kali menggunakan suatu zat atau terlibat dalam suatu perilaku yang memiliki konsekuensi negatif. Zat yang dimaksud bisa berupa alkohol, nikotin, atau opioid, sementara perilaku yang dimaksud bisa berupa perjudian, sex bebas atau bermain game.

Kecanduan/adiksi memengaruhi sistem penghargaan pada otak kita, sehingga sulit untuk berhenti tanpa mencari bantuan dari luar.

Kecanduan Mempengaruhi Otak

Kecanduan memicu pelepasan dopamine yaitu sebuah neurotransmitter yang terkait dengan kesenangan dan penghargaan. Seiring waktu, otak mengurangi koneksi di korteks prefrontal, yang mengontrol pengambilan keputusan, sehingga menjadi lebih sulit untuk menolak perilaku adiktif/kecanduan tersebut.

Untungnya, perubahan otak ini dapat dipulihkan dengan bantuan pemulihan.

Kecanduan dan Kesehatan Mental

Kecanduan sering kali muncul bersamaan dengan kecemasan, depresi, atau trauma. Baik gangguan zat maupun perilaku yang mengganggu hubungan pribadi, tanggung jawab pekerjaan, dan kesejahteraan emosional. Contoh tanda-tanda kecanduan:

  1. Penggunaan yang meningkat: Mengkonsumsi suatu zat dalam jumlah yang lebih besar dari waktu ke waktu.
  2. Upaya gagal untuk berhenti: Tidak dapat berhenti meskipun sudah mencoba untuk berhenti.
  3. Konsumsi waktu: Menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan atau menggunakan zat yang membawa dampak negatif.
  4. Mengidam: Dorongan yang kuat untuk mendapatkan zat sampai menjual harta benda yang tidak perlu atau terlibat dalam perilaku tersebut secara terus-menerus.
  5. Mengabaikan tanggung jawab: Mengabaikan kewajiban pekerjaan, sekolah, atau keluarga.
  6. Penarikan diri dari pergaulan sosial: Menghindari kegiatan yang pernah dinikmati sebelumnya
  7. Risiko fisik: Menggunakan zat dalam situasi yang tidak aman yang membahayakan tubuh.
  8. Terus menggunakan meskipun berbahaya: Mengabaikan risiko kesehatan fisik atau mental.
  9. Toleransi: Membutuhkan jumlah lebih banyak untuk merasakan efek yang sama.
  10. Penarikan diri: Mengalami ketidaknyamanan saat menghentikan penggunaan.

Tingkat keparahan kecanduan diklasifikasikan sebagai ringan, sedang, atau berat berdasarkan seberapa banyak gejala-gejala ini muncul.

Penyebab Kecanduan

Kecanduan bisa berasal dari biologis, gen fisiologis dan gender:

  1. Gen: Genetika berkontribusi sekitar 50% dari risiko kecanduan.
  2. Fisiologi: Hormon dan enzim mempengaruhi kerentanan terhadap zat.
  3. Perbedaan Jenis Kelamin: Laki-laki memiliki risiko yang lebih tinggi, meskipun kesenjangannya semakin menyempit.

Kecanduan bisa juga berasal dari faktor Psikologis seperti:

  1. Trauma dan Penyalahgunaan: Stres di masa kecil meningkatkan risiko kecanduan.
  2. Kesehatan Mental: Depresi, kecemasan, atau ADHD meningkatkan kerentanan.

Terakhir, kecanduan bisa juga berasal dari faktor lingkungan:

  1. Lingkungan keluarga: Riwayat keluarga atau kurangnya pengawasan orang tua berperan.
  2. Pengaruh teman sebaya: Perilaku teman dapat membentuk penggunaan narkoba.
  3. Akses yang mudah: Ketersediaan zat mendorong penggunaan.

Perawatan yang Efektif untuk Kecanduan

Detoksifikasi Medis

Penarikan diri yang terkelola di bawah pengawasan medis. Detoksifikasi medis adalah proses pembersihan racun dari tubuh secara aman dan diawasi untuk mengatasi gangguan penggunaan zat. Detoksifikasi medis merupakan langkah awal yang penting dalam proses pemulihan, karena bertujuan untuk:

  1. Mengelola gejala putus zat
  2. Meminimalkan bahaya fisik akibat penyalahgunaan zat
  3. Mengurangi risiko kekambuhan
  4. Mempersiapkan tubuh untuk terapi berikutnya.

Terapi

  1. Terapi perilaku kognitif (CBT): Membantu mengidentifikasi pemicu dan mengelola dorongan.
  2. Wawancara motivasi: Mendorong individu untuk berkomitmen untuk berubah dan meninggalkan prilaku yang merusak dirinya.
  3. Terapi keluarga: Memperbaiki hubungan yang dipengaruhi oleh kecanduan.
  4. Obat-obatan: Beberapa kasus mendapat manfaat dari obat-obatan untuk mengurangi keinginan atau mengobati masalah kesehatan mental.
  5. Dukungan teman sebaya: Terapi kelompok atau program 12 langkah menawarkan pengalaman bersama dan dukungan emosional.
  6. Pelatihan keterampilan hidup: Meningkatkan keterampilan mengatasi dan keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan untuk membangun kembali kehidupan yang stabil.

Perawatan sering kali bersifat personal, dengan kombinasi pendekatan yang disesuaikan dari waktu ke waktu. Kekambuhan dapat terjadi, tetapi merupakan bagian dari proses pemulihan. Remisi jangka panjang dimungkinkan, dan individu yang tetap bebas dari narkoba selama lima tahun memiliki tingkat kekambuhan yang serupa dengan populasi umum.

Kesimpulan

Kecanduan dapat membuat orang merasa putus asa, tetapi pemulihan dapat dicapai melalui berbagai cara. Baik melalui inisiatif sendiri, dukungan teman sebaya, atau perawatan profesional. Perjalanan ini mungkin akan mengalami kemunduran, tetapi setiap langkah maju sangat berarti. Dengan ketekunan, individu dapat membangun kembali kehidupan mereka dan menikmati peningkatan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial.

Reference:

  1. Addiction. (2010, November 4). Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/basics/addiction