Membaca Buku dan Bacalah dengan cara “Gila”

Membaca Buku dan Bacalah dengan cara "Gila"
djkn.kemenkeu.go.id

sisipagi.com – Baca buku dengan cara gila? Membaca merupakan sebuah aktivitas untuk memberikan nutrisi terbaik bagi pikiran.

Namun yang jadi pertanyaan adakah cara gila membaca buku agar nutrisi pikiran terisi saban hari? Selamat menikmati tulisan sederhana kali ini!

Mulailah baca buku kapan saja 

Saya salah satu yang tidak memiliki jadwal khusus kapan untuk membaca buku. Tanpa menafikan bahwa waktu khusus untuk membaca buku teramat penting bagi mereka yang suka alias gemar menulis. 

Namun realitasnya kita selalu kehabisan waktu dengan berbagai agenda dan kesibukan. Belum lagi banyak hal-hal yang membuat kita enggan membaca buku. Maka lahirlah istilah zooning out dalam membaca buku sederhanaya bosan baca buka. 

Zooning out dalam membaca buku kerap hadir dikarenakan kita sedang punya banyak pekerjaan melelahkan.Faktor lain tentu juga banyak, seperti masalah pribadi yang tak kunjung menemukan soluso misal masalah finansial (keuangan) dan lain sebagainya. 

Untuk itu mulailah baca buku kapan saja. Walau sehari hanya satu halaman. 

Buku dan Sarpan Pagi 

Selain memanaskan mobil lalu membersihkan bagian dalamnya, hal menyenangkan lainnya di pagi hari adalah membaca hingga menulis. Jika ada kesempatan tersebut maka ini adalah surga tersendiri bagi saya. 

Kemewahan luar biasa besarnya jika kita mampu menyempatkan diri di pagi hari untuk menulis dan membaca. Membaca buku utamanya!

Satu subab bacaan buku memerlukan 4 samapi 7 halaman dan jika ini bisa rutin dilalukan sebagai sarapan bagi. Maka selama sebulan kita menambah wawasan dari buku saja hampir 200 halaman. Bayangkan jika ini rutin bertahun-tahun. 

Buku dan Santapan Siang 

Apakah dengan membaca di pagi hari sudah cukup? Masing-masing kita tentu memiliki prefesi atau seberapa cukup waktu untuk membaca buku. 

Namun saya ingin melihat kasus ini lebih personal. Bahwa membaca buku adalah sebuah keharusan! 

Saya berani memberikan fatwa (keputusan mengikat) pada diri sendiri atau biar tidak berlebihan, ijtihad (kesungguhan dalam memutuskan) pada diri sendiri untuk membaca buku. Pagi, siang, dan malam hari layaknya kebutuhan makan sehari-hari. 

Buku dan Makan Malam

Dari pagi hingga malam hari selalu membaca buku maka inilah sebuah keharusan bagi saya pribadi. Zooning out alias bosan membaca buku saya buang jauh-jauh. 

Artinya semakin bosan ya semakin membaca buku. Berpegang pada prinsip tetaplah membaca sampai bosan itu bonsan sendiri. 

Makan malam hari dengan tetap menyempatkan diri membaca buku adalah pilihan. Baik satu halaman sebelum tidur atau apapun itu membaca malam hari tak kalah pentingnya. 

Puasa Membaca Buku

Setelah membaca buku ada baiknya kita puasa. Dalam Islam ada puasa daud hingga puasa senin-kamis. Bahkan ada puasa wajib sebulan penuh. Apa kaitannya dengan membaca buku? 

Ya membaca buku layaknya perut perlu puasa. Tentu puasanya adalah dengan menulis. Membaca lalu menulis adalah pilihan layaknya puasa sunnah bukan puasa wajib. 

Inilah kaitannya membaca buku dengan puasa. Menulis adalah puasa sunnah (pilihan masing-masing) untuk menulis setelah banyak membaca buku. 

Setiap kita tidak diwajibkan menulis. Namun saya pribadi mewajibkan bahkan sudah mewakafkan jemari ini untuk sampai mati terus menulis di sela-sela membaca.

Saya menyebutnya puasa membaca buku ya menulis. Inilah cara membaca buku dengan cara “gila” istilah dari saya. Menulislah!

Salam.

Kilik, membaca tuntas, dan komentar. Sangat berarti untuk penulis/editor. Terimakasih. Tertanda Management SISIPAGI.

Writer, Lecturer, Editor: Keseharian menulis, dosen tamu di dunia jurnalistik dan menyusun buku berbagai isu.