Sampai ketemu di Indonesia (C)emas 2045

Sampai ketemu di Indonesia (C)emas

Kita sering mendengar para politisi negeri tentu politisi di level tertinggi sebagai kepala negara. Pernah dan dewasa ini mencanangkan bahwa pada tahun 2045 akan mewujudkan Indonesia Emas.

Sebuah wacana atau janji politik jangka panjang. Saya pun gak ngerti. Wacana jangka panjang jika tanpa aksi nyata, nanti hanyalah tinggal wacana.

Sebagai janji politik jangka panjang. Takutnya hanya hiasan dinding bibir politisi.

Apa kabar demokrasi hari ini?

Sebuah tulisan yang merespon betapa pongahnya kita bernegara. saya pernah memaklumatkan goresan sederhana, MK vs DPR: Sebuah Kepongahan Bernegara.

Tulisan di atas memberikan alarm jelas betapa politisi kita dewasa kini telah merusak demokrasi. Aspirasi yang demokratis ingin dibegal.

Fenomena ini memberi kabar bahwa kabar demokrasi kita sedang tidak baik-baik saja.

Indonesia sedang Cemas

Bagaimana kita tidak cemas. Mari perhatian kita alihkan sejenak ke isu stunting, terus bagaimana generasi kita tumbuh akibat angka stunting yang amat tinggi.

Tingginya angka stunting di negeri kita. Pemerintah menargetkan angka penurun 14% pada tahun 2024. Namun yang terjadi di 2023 lalu hanya turun 0,8%.

Lalu kita beranjak ke fenomena lingkungan kita belakangan yang mempengaruhi hasil pertanian. Ketahanan pangan kita terancam melemah.

Kita bersama bisa meninjau data dan minat anak muda di dunia pertanian. Tentunya dari waktu ke waktu mengalami penurunan.

Beberapa isu di atas dari angka stunting, dunia pangan hingga minat anak muda yang berkecimpung bidang pertanian. Adalah kecemasan bersama, sebagai penulis tentu ini menyimpan keresahan tersendiri.

Dongeng masa depan itu 2045

Kecemasan yang ada jika berlangsung lama tentu semua narasi politisi saat ini hanya akan jadi sebuah dongeng. Tentu hal ini bukan harapan kita bersama.

Tendensius memang tulisan kali ini. Tujuannya karena sayang kepada para politisi. Bahkan ke pemangku tertinggi sebagai presiden terpilih.

Ya, selamat kepada Bapak Prabowo Subianto. Izinkan rasa cinta ini saya tuliskan, tidak menjilat melainkan bak tamparan. Karena kami generasi yang tidak nyaman untuk selalu menjilat.

Saya yakin dengan ketegasan bapak maka indonesia akan disegani. Setelah membaca pikiran bapak dari tulisan dan pidato kenegaraan baik sebagai politisi, negarawan dalam orasi kenegaraan tidak sedikitpun kami meragukan kecerdasan bapak.

Harapan kami dongeng tentang Indonesia Emas 2045 jadi cerita kenyataan. Dengan kebijakan 5 tahun bahkan 10 tahun bapak memimpin.

Presiden Kita dan Bebannya menuju 2045

Sesederhana seorang anak yang sedang debat dan curhat kepada ayahnya. Lagi dan lagi kepada Bapak presiden baik sekarang terpilih hingga nanti yang melanjutkan hingga 2045.

Kami, khususnya saya penggores tinta kali ini. Menitip agenda indonesia Emas tidak menjadi Cemas.

Oh iya tentang isu lingkungan sebut saja. Bahwa penebangan liar ribuan hingga jutaan hektar tidak lagi terjadi di dua dasawarsa (20 tahun) mendatang.

Mari bicara tantangan

Generasi Z alias Gen-Z selalu “diremehkan”. Hallo Gen-Z kita sama kok hehe bercanda. Kali ini sebagai milenial kakak kalian tidak akan meremehkan kalian sama sekali.

Pada goresan tinta singkat ini saya mengajak kalian bicara tantangan. Kalian akan jadi pemimpin masa depan. Ini bukan khayalan apalagi dongeng menjajikan Indonesia (Cemas) eh maksud saya Emas.

Seperti lagu berjudul, “Louder than words” di sound track film “tick.. tick.. BOOM”. Sebuah lagu yang mengajak kita untuk banyak bersuara lalu bertindak lebik banyak dari kata-kata.

Usaha kecil hari ini saya menuliskan kata-kata. Bertindak dengan menulis. Saya percaya kalian Gen-Z akan lebih melakukan sesuatu.

Oh iya, saya percaya kalian hebat. Jika ada yang meragukan, ingat ini adalah doa paling khusyu’ bahwa kalian adalah generasi yang bertindak lebih banyak. Percayalah!

Selain Emas kita adalah Mutiara

Selama kita percaya bahwa harapan masih ada. Menaruh perhatian pada kebijakan politik hari ini bukanlah hal naif.

Kita semua peduli, kritis bukannya hal wajar baik bagi siapapun yang memiliki pikiran dan mau berpikir.

Buah pikiran kritis adalah mutiara paling berharga bagi generasi pendatang.

Senarai Penutup

Asa tengang harapan masih ada. Kendati pun kabar demokrasi hingga cemasnya kita karena permasalahan mendatang. Api asa harapan perlu dijaga.

Bukankah Indonesia 2045 kian menjadi cita-cita sebagai titik awal agenda majunya negera. Ini pilihan, generasi berikutnya memilih untuk memiliki mentalitas emas atau (c)emas.

Teringat pesan Buya Hamka dalam bukunya Pribadi Hebat, “Wahai pemuda bebanmu akan berat maka jadilah PRIBADI HEBAT”.

Writer, Lecturer, Editor: Keseharian menulis, dosen tamu di dunia jurnalistik dan menyusun buku berbagai isu.