Teori Psikodinamik (Pengalaman masa lalu memengaruhi perilaku)

Teori Psikodinamik (Pengalaman masa lalu memengaruhi perilaku)

Teori psikodinamik merupakan dari karya Sigmund Freud pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Freud, seorang neurolog asal Austria yang lahir pada 06 Mei 1956 di Freiberg. Freud mengembangkan teori ini untuk menjelaskan bagaimana pikiran dan perilaku manusia dipengaruhi oleh proses-proses bawah sadar. Teori ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh murid-murid dan pengikutnya, seperti Carl Jung, Alfred Adler, dan Erik Erikson.

Konsep Utama

Teori psikodinamik menekankan pentingnya konflik batin, motivasi yang tidak disadari, dan pengalaman masa kecil dalam membentuk kepribadian dan perilaku seseorang. Berikut adalah beberapa konsep utama dalam teori ini:

1. Bawah Sadar (Unconscious Mind)

Freud membagi pikiran menjadi tiga tingkatan: sadar (conscious), pra-sadar (preconscious), dan bawah sadar (unconscious). Pikiran bawah sadar menyimpan ingatan dan dorongan yang tidak disadari tetapi mempengaruhi perilaku.

2. Struktur Kepribadian

Menurut Freud, kepribadian terdiri dari tiga komponen utama:

1. Id

Karakteristik:

  • Bagian paling primitif dari kepribadian.
  • Beroperasi sepenuhnya dalam alam bawah sadar.
  • Mengandung dorongan dan keinginan dasar, termasuk dorongan seksual dan agresif.
  • Mengikuti prinsip kesenangan (pleasure principle), yang berarti berusaha untuk segera memuaskan keinginan tanpa memedulikan konsekuensi realitas atau moralitas.

Contoh:

Seorang bayi yang menangis karena lapar atau tidak nyaman adalah contoh Id yang murni, karena bayi tersebut bertindak untuk segera memenuhi kebutuhan tanpa mempertimbangkan hal lain.

2. Ego

Karakteristik:

  • Bagian dari kepribadian yang berfungsi secara rasional dan realistis.
  • Berkembang dari Id untuk menangani tuntutan realitas.
  • Beroperasi di tingkat sadar dan pra-sadar.
  • Mengikuti prinsip realitas (reality principle), yang berarti berusaha memuaskan keinginan Id dengan cara yang realistis dan sosial yang dapat diterima.

Contoh:

Seorang anak kecil yang belajar bahwa ia harus menunggu giliran untuk makan adalah contoh dari perkembangan Ego. Anak tersebut memahami bahwa meskipun lapar, ia harus menunggu dengan sabar sesuai aturan sosial.

3. Superego

Karakteristik:

  • Bagian dari kepribadian yang menginternalisasi norma, nilai, dan ideal sosial serta moral.
  • Berkembang dari interaksi dengan orang tua, tokoh agama, guru, dan masyarakat.
  • Beroperasi di semua tingkat kesadaran (sadar, pra-sadar, dan bawah sadar).
  • Mengikuti prinsip moralitas, berusaha untuk mengendalikan impuls Id dengan memperhatikan standar moral dan etika.

Contoh:

Seorang remaja yang merasa bersalah karena berbohong kepada orang tuanya menunjukkan aktivitas Superego. Remaja tersebut menginternalisasi nilai kejujuran dari orang tuanya dan merasakan penyesalan karena melanggar nilai tersebut.

Tokoh-tokoh Penting

1. Sigmund Freud

Dikenal sebagai bapak psikoanalisis, Freud mengembangkan banyak konsep dasar dalam teori psikodinamik, termasuk struktur kepribadian, mekanisme pertahanan, dan tahap-tahap perkembangan psikoseksual.

2. Carl Jung

Jung memperluas teori Freud dengan menambahkan konsep ketidaksadaran kolektif dan arketipe. Ia juga mengembangkan teori tentang introversi dan ekstroversi.

3. Alfred Adler

Adler menekankan pentingnya perasaan rendah diri dan dorongan untuk mencapai superioritas dalam perkembangan kepribadian. Ia juga mengembangkan konsep gaya hidup (lifestyle) dan kepentingan sosial.

4. Erik Erikson

Erikson mengembangkan teori perkembangan psikososial yang mencakup 8 tahap, masing-masing dengan konflik khas yang harus diselesaikan untuk perkembangan yang baik.

Bukti Pendukung

1. Studi Kasus

Penelitian yang menunjukkan bagaimana trauma masa kecil atau pengalaman bawah sadar dapat mempengaruhi perilaku dan kepribadian dewasa.

Pengalaman traumatis masa kanak-kanak dapat memengaruhi perilaku dan kepribadian orang dewasa, termasuk kecemasan sosial, rendahnya harga diri, dan intoleransi terhadap kekhasan orang lain.

A. Kovalenko et al. (2022)

2. Terapi Psikoanalitik

Terapi yang didasarkan pada teori psikodinamik, seperti psikoanalisis, telah menunjukkan efektivitas dalam membantu individu mengatasi gangguan mental dengan mengeksplorasi konflik bawah sadar.

3. Penelitian Modern

Penelitian dalam bidang neuropsikologi dan ilmu saraf telah memberikan bukti tambahan tentang adanya proses-proses bawah sadar yang mempengaruhi perilaku, mendukung beberapa konsep dasar dari teori psikodinamik.

Kesimpulan

Teori psikodinamik dapat menjadi wawasan yang mendalam tentang bagaimana faktor-faktor bawah sadar dan pengalaman masa kecil membentuk kepribadian dan perilaku manusia. Meskipun beberapa aspek teori ini telah dikritik dan direvisi oleh penelitian modern, prinsip-prinsip dasar teori psikodinamik tetap relevan dan berpengaruh dalam psikologi klinis dan terapi.

Jika ada hal lain yang perlu ditambahkan atau jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang topik ini, silakan beritahu saya!

Referensi

  1. Kovalenko, A., & Golota, V. (2022). LINKS BETWEEN TRAUMATIC CHILDHOOD EXPERIENCES AND PERSONALITY TOLERANCE IN ADULT AGE. Ukrainian Psychological Journal. https://doi.org/10.17721/upj.2022.1(17).3.